Beranda | Artikel
Serial Fiqih Doa dan Dzikir No 162: BACAAN DZIKIR PAGI-PETANG (Bagian-6)
Rabu, 12 Oktober 2022

Dzikir pagi dan petang amat beragam bacaannya. Antara lain:

BACAAN KEENAM:

Membaca doa berikut ini setiap pagi satu kali dan setiap petang satu kali:

“اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي”.

“Ya Allâh, sesungguhnya aku memohon maaf serta keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta bendaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah jagalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar tidak dibenamkan ke dalam bumi”.

Dalil Landasan

Ibn Umar radhiyallahu ‘anhuma menerangkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa-doa tersebut setiap pagi dan petang”. HR. Abu Dawud dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban serta al-Albaniy.

Renungan Kandungan

Doa ini diawali dengan permohonan ampunan serta keselamatan di dunia dan akhirat. Siapapun yang dikaruniai nikmat tersebut, sejatinya ia telah meraih kebahagiaan sempurna. Sebab ia selamat dari segala ujian. Andaikan diuji pun, ia dibantu Allah untuk menghadapinya dengan penuh kesabaran dan keridhaan.

Setelah permohonan keselamatan secara global, selanjutnya dijelaskan secara rinci keselamatan apa saja yang dibutuhkan setiap hamba.

Yang pertama dan paling utama adalah keselamatan agama. Sebab sesuatu paling berharga yang dimiliki manusia adalah agama dan keimanan. Maka perlu dijaga dari hal-hal yang bisa merusaknya. Di dunia misalnya serbuan syahwat dan syubhat. Adapun di akhirat, maka kita memohon akan dilindungi dari dahsyatnya kejadian hari itu dan azab neraka.

Berikutnya keselamatan dunia, terutama keluarga dan harta benda. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan dunia, kita membutuhkan dua hal tersebut. Supaya pemanfaatannya maksimal, maka keduanya perlu dijaga dari hal-hal negatif yang membahayakan. Kita memohon agar keluarga dan harta dilindungi dari berbagai macam marabahaya. Keluarga tidak diuji dengan macam-macam penyakit. Harta tidak dicuri atau terkena bencana alam atau hal negatif lainnya.

Dilanjutkan permohonan agar aurat kita senantiasa ditutupi Allah ta’ala. Baik aurat yang sifatnya fisik maupun non fisik.

Aurat fisik adalah bagian tubuh yang tidak boleh ditampakkan kepada orang lain. Bagi kaum wanita adalah seluruh badannya tanpa terkecuali. Menurut sebagian ulama, seluruh badannya kecuali muka dan kedua telapak tangan. Adapun aurat laki-laki adalah antara lutut hingga pusar.

Sedangkan aurat non fisik adalah aib, kekurangan dan dosa-dosa kita. Kita memohon agar kedua jenis aurat tersebut selalu ditutupi Allah. Sebab kita merasa malu bila terlihat orang lain.

Lalu kita juga memohon agar dilindungi dari berbagai jenis ketakutan. Sehingga bisa hidup tenang, tenteram dan damai.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua berpotensi dilanda bencana. Kita juga selalu diintai oleh musuh bebuyutan, yakni setan. Maka kita berdoa kepada Allah agar berkenan memberi perlindungan dari semua arah. Dari depan, belakang, kanan, kiri, atas dan bawah.

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 22 Shafar 1441 / 21 Oktober 2019


Artikel asli: https://tunasilmu.com/serial-fiqih-doa-dan-dzikir-no-162-bacaan-dzikir-pagi-petang-bagian-6/